Rabu, 01 Juli 2009

PCM BANYUURIP

HASIL DISKUSI DENGAN PCM BANYUURIP


DRAFT SUSUNAN PENGURUS
PCM BANYUURIP PERIODE 2005-2010


Ketua Umum : Drs. H. Agil Soedrajat, BE
Wakil Ketua I : Drs. H. Hartono, MM
Wakil Ketua II : Ahmat Jainudin, S. IP.

Sekretaris Umum : Teguh Kadiyono, S. Pd.
Wakil Sekretaris : Supriyanto, S. Pd.

Bendahara Umum : Drs. H. Sihabudin Ahmat
Wakil Bendahara : Drs. Tumirin

Majelis-Majelis:
1. Tabligh, Tarjih, Tajdid : Murgiyanto, S. Pd. I.
H. Said
H. Kabirudin

2. PKU : Drs. Bambang Sugiarto
Ifan Abdul Latif

3. Ekonomi : Suharyanto, S. Pd.
Dalhar Dalhuri
Drs. Samiyana

4. Dikdasmen, Seni dan Budaya : Waris
Sutomo, S. Pd.
Suparjo, S. Pd., M. Pd.

5. Badan Pembina Kader dan Ortom: H. M. Widodo
Anwar Mahrus
Sunarto

6. Wakaf dan Kehartabendaan : Moh. Bahrudin, SH
H. Aschar Aryo Saputro
H. Sutrisno SH



Kledungkradenan, 13 Mei 2006

Ketua Sekretaris



Drs. H. AGIL SOEDRAJAT TEGUH KADIYONO, S. Pd. I.



Sejarah PCM Banyuurip

Timbul dari rasa keprihatinan warga Muhammadiyah karena belum dapat melaksanakan ibadah secara optimal (belum dapat mencerahkan umat agar bersih dan lurus aqidahnya berdasarkan tuntunan Rasul, berdasarkan pada Hadist dan Al-Qur’an). Akhirnya, mereka mengadakan rapat. Hasil dari rapat adalah berdirinya PCM Banyuurip bersamaan dengan berdirinya panti asuhan yatim Muhammadiyah DanuKusumo pada tanggal 15 Juli 2000, dengan ketua Periode pertama, yaitu Ir. Budi Hartoyo, dan periode kedua, yaitu H. Agil Sudrajat. Setiap periode, 3 tahun bersamaan dengan Periode Muktamar.


Model Dakwah
PCM Banyuurip
  • Kegiatan Terstruktur:
  1. Pengajian formal, setiap ahad pagi.
  2. Rapat rutin sebulan sekali.
  3. Pengajian insidensil, yaitu pengajian akbar.
  4. Pengajian bertepatan dengan hari besar kegiatan, misalnya Idul Fitri, Idul Adha.
  • Kegiatan Tidak Terstruktur
  1. Pendidikan informal, yaitu keterlibatan aktif dengan masyarakat yang sudah ada rantingnya. Kegiatan kemasyarakatan yang dimaksud, antara lain: pernikahan, olah raga, dan arisan. Ada 6 ranting di PCM Kledung, yaitu ranting kradenan, ranting borokulon, ranting kledungkarangdalem, ranting wangunrejo, ranting banyuurip, dan ranting candisari.
  2. Pendidikan kebudayaan/ kultural, yaitu menjadikan anak yatim sebagai duta-duta Islam, dan melibatkan anak yatim dalam setiap kegiatan PCM Kledung, misalnya mengisi pentas seni dengan nuansa Islami.

Kendala yang dihadapi PCM Banyuurip

Proses dakwah belum berhasil secara maksimal, karena di dalam masyarakat masih ada penyakit “TBC”, yaitu Tahayul, Bid’ah, Churafat yang sudah mengakar dan kuat. Tolak Ukurnya, yaitu mencerahkan umat agar bersih dan lurus aqidahnya berdasarkan tuntunan Rasul, berdasarkan pada Hadist dan Al-Qur’an.
Pada awalnya masyarakat mendengar nama perserikatan Muhammadiyah aneh, untuk menjembataninya dengan memakai bahasa Ekstrim, misalnya Islam dengan non Islam bisa rukun, dan nyaman, mengapa sesama Islam (Islam dengan Muhammadiyah) aneh. Pernyataan tersebut menjadi dipertanyakan dengan keimanan seseorang terutama umat Islam.


Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)
PCM Banyuurip

Dilakukan dalam satu atap, misalnya:
  1. TK ‘Aisyiyah I Banyuurip di Wangunrejo.
  2. Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Danukusumo di Kledungkradenan. Kegiatan anak-anak di panti, yaitu Ngaji, guna persiapan pembinaan aqidah dan akhlakul karimah., dan Belajar, yaitu pendidikan formal.
  3. LAZIS (Lembaga Amal Zakat Infaq, dan Shodaqoh) PCM Banyuurip.
  4. Usaha Ekonomi Produktif (UEP) PAYM Danukusumo berupa: a). Persewaan Gedung b). Jasa Catering c). Konveksi dan Sablon d). Sound Sistem e). LM3 Jual Beli Gabah/ Beras
  5. Kelompok Bermain dan TK ‘Aisyiyah 1 Banyuurip di Desa Banyuurip.

Faktor Pendukung
PCM Banyuurip

1. Personalia / SDM pengurus
2. Dukungan dari donator-donatur (simpatisan Muhammadiyah)
3. Daya dukung juga daya hambat, yaitu masyarakat setempat. Rata-rata ekonomi dan pendidikan masyarakat yang menengah ke atas dapat diajak berpikir logis guna melakukan pembaharuan dengan keyakinan Islam yang telah dianut sebelumnya. Dalam hal ini, mereka ada yang sadar bahwa aqidahnya melenceng. Yang pada akhirnya mereka dapat menerima keberadaan Perserikatan Muhammadiyah.


Program Kedepan PCM Banyuurip
Akan mendorong peran ranting agar tetap eksis dalam setiap kegiatan kemasyarakatan (tidak mati suri).



Tidak ada komentar: